Tulisan singkat ini sengaja saya susun sebagai sebuah nasehat kepada abangku, rekanku, dan sahabatku bang Rahmadyan Sjahrir (semoga Alloh melancarkan azzamnya dan memberikan kemudahan untuk usahanya menyempurnakan agama) atas permintaannya beberapa waktu lalu.
Dalam rangka saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran...
Dalam rangka saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran...
"dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
(QS. Al-Ashr : 3)
Meskipun seharusnya yg memberikan nasehat dalam perkara ini adalah orang2 yg sudah menikah, bukan sy yang belom menikah (hufff...kasian.. -_-") ....namun ada beberapa hal yg saya ketahui yang mungkin berguna bwt kita semua sebagai bekal menuju pernikahan.
Apa saja?
Apa saja?
1. Mengetahui tujuan pernikahan.
Wahai ikhwan...
ketahuilah.. dan renungi...
Pernikahan adalah untuk beribadah pada Rabb-mu dan mengikuti sunnah Rosulmu..
Pernikahan menjadikan mu tenang di sisi pasanganmu, sebagai tempat berbagi cinta dan kasih sayang, dan tentu sebagai tempat penyaluran syahwat yang sah yg menghindari kita dari perbuatan haram.
Selain juga bertujuan untuk memperoleh keturunan dengan jalan yang haq..
Pernikahan adalah untuk beribadah pada Rabb-mu dan mengikuti sunnah Rosulmu..
Pernikahan menjadikan mu tenang di sisi pasanganmu, sebagai tempat berbagi cinta dan kasih sayang, dan tentu sebagai tempat penyaluran syahwat yang sah yg menghindari kita dari perbuatan haram.
Selain juga bertujuan untuk memperoleh keturunan dengan jalan yang haq..
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
(Ar Rum:21)
Pernikahan adalah jalan untuk menyempurnakan agama, karena setengah dari agama ini adalah dengan pernikahan.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya;
oleh karena itu bertakwalah kepada Allah untuk separuh yang tersisa."
(Dihasankan oleh Al Albani dalam ash Shahiihah no. 625).
Dari hadits ini dapat dipahami bahwa pernikahan adalah sebuah perkara besar, sebab hampir sebagian besar umur manusia dihabiskan dalam kehidupan rumah tangga hasil dari sebuah pernikahan.
Setelah mengetahui begitu besarnya peran sebuah pernikahan dalam menggapai kesempurnaan agama, maka yang harus kita perhatikan adalah... dengan siapa kita menikah?
Setelah mengetahui begitu besarnya peran sebuah pernikahan dalam menggapai kesempurnaan agama, maka yang harus kita perhatikan adalah... dengan siapa kita menikah?
Sepantasnya kalau ”separuh agama” bagi kita itu adalah seorang yang baik agama dan akhlaknya (bc: shalihah).
Sehingga sesuai dengan hadits nabi di atas, dengan mendapatkan pasangan yang shalihah (....amiiiiiiiiiin ^-^), separuh agama kita insyaAlloh telah benar2 dipenuhi..
Kemudian sisa setengahnya lagi diusahakan dengan dukungan istri yang sholehah..(amiiiin lagi.. )
Sehingga sesuai dengan hadits nabi di atas, dengan mendapatkan pasangan yang shalihah (....amiiiiiiiiiin ^-^), separuh agama kita insyaAlloh telah benar2 dipenuhi..
Kemudian sisa setengahnya lagi diusahakan dengan dukungan istri yang sholehah..(amiiiin lagi.. )
2. Bersikap baik dan lembut terhadap istri.
Sikap baik dan lembut kepada istri akan menguatkan kasih sayang seorang istri.
Memang, seorang laki-laki itu difitrahkan dengan kewibawaan dan gengsi dihadapan para wanita.. malu kalo berbasa basi kepada istrinya...
Tapi wahai para suami, lihatlah... dia itu istrimu...
dia yang mengurusi dirimu..
menjaga anakmu selama sembilan bulan ..,
menyapih buah hatimu selama 2 tahun ...
dan istrimu itu dibesarkan oleh orang tuanya bukan untuk engkau marahi...
Dia diciptakan dari tulang rusukmu... dan Allah memerintahkan mu untuk berbuat baik padanya..
Memang, seorang laki-laki itu difitrahkan dengan kewibawaan dan gengsi dihadapan para wanita.. malu kalo berbasa basi kepada istrinya...
Tapi wahai para suami, lihatlah... dia itu istrimu...
dia yang mengurusi dirimu..
menjaga anakmu selama sembilan bulan ..,
menyapih buah hatimu selama 2 tahun ...
dan istrimu itu dibesarkan oleh orang tuanya bukan untuk engkau marahi...
Dia diciptakan dari tulang rusukmu... dan Allah memerintahkan mu untuk berbuat baik padanya..
"Dan gaulilah isteri-isterimu dengan cara yang ma’ruf. Maka seandainya kalian membenci mereka, karena boleh jadi ada sesuatu yang kalian tidak sukai dari mereka, sedangkan ALLAH menjadikan padanya banyak kebaikan." (An-Nisaa’:19)
"Mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya"
(al hadits)
Perhatikanlah, bagaimana kesempurnaan iman diukur dari akhlak kepada istri...
Tak perlu engkau bersusah payah mencari kesempurnaan iman nun jauh disana, padahal di sampingmu ada istrimu....
Tak perlu engkau bersusah payah mencari kesempurnaan iman nun jauh disana, padahal di sampingmu ada istrimu....
3. Mengetahui kewajiban sebagai seorang suami dan mengetahui hak2 istri.
Mengetahui apa yang menjadi kewajiban dan apa yang harus kita penuhi adalah hal yang paling penting. Tidak terpenuhinya hak-hak nya atau lalainya kita terhadap kewajiban akan menyebabkan kekecewaan bahkan konflik dalam rumah tangga.
Nah, jangan sampai kekecewaan ini terakumulasi sehingga mendatangkan ”badai rumah tangga”.... (mantabs ga bahasanya?... hehe)
Nah, jangan sampai kekecewaan ini terakumulasi sehingga mendatangkan ”badai rumah tangga”.... (mantabs ga bahasanya?... hehe)
Kebanyakan ujian dalam rumah tangga disebabkan salah satu pihak tidak mengetahui atau tidak mau berusaha memenuhi hak pasangannya dan melaksanakan kewajibannya... padahal kewajiban dan hak adalah sebuah konsekuensi dan alasan utama dari sebuah pernikahan..
Terus gimana?
Belajarlah..!!!
... belajar... belajar ... dan belajar...
nikah itu berat ya ikhwan ...
Berapa banyak orang yang menikah tapi tidak tahu apa kewajibannya?
Hari ini, lihatlah bagaimana seorang istri tidak mau mengambilakan air untuk suaminya, seorang istri tidak mau mengurus anak-anaknya, seorang istri lebih sibuk dengan teman-teman arisannya...
Hari ini lihatlah, seorang suami selalu berkata kasar pada istrinya, padahal Allah telah memerintahkan sebaliknya, seorang suami tidak pernah membantu istrinya, seorang suami tidak menghargai lelahnya seorang istri...
lalu apakah yang diharapkan dari rumah tangga seperti ini...???
Terus gimana?
Belajarlah..!!!
... belajar... belajar ... dan belajar...
nikah itu berat ya ikhwan ...
Berapa banyak orang yang menikah tapi tidak tahu apa kewajibannya?
Hari ini, lihatlah bagaimana seorang istri tidak mau mengambilakan air untuk suaminya, seorang istri tidak mau mengurus anak-anaknya, seorang istri lebih sibuk dengan teman-teman arisannya...
Hari ini lihatlah, seorang suami selalu berkata kasar pada istrinya, padahal Allah telah memerintahkan sebaliknya, seorang suami tidak pernah membantu istrinya, seorang suami tidak menghargai lelahnya seorang istri...
lalu apakah yang diharapkan dari rumah tangga seperti ini...???
4. Bersikap sabar atas sikap dan kekurangannnya
Manusia tak ada yang sempurna. Istri sekalipun merupakan pilihan yang terbaik bagi kita, tetap saja ia bukanlah seorang bidadari. Jadi, jangan pernah berharap kesempurnaan darinya. Jjustru dari awal pernikahan kita harus menyiapkan hati, harus arif dan legowo akan kekurangannya yang bakal ditemui nanti.
Apa yang kita lihat dan amati dari istri kita sebelum menikah tentu akan berbeda setelah berlalunya pernikahan.
Kenapa?
karena seluruh waktu kita akan kita lalui bersamanya,
makan bersama..
tidur bersama..
sedih bersama..
dan bahagia juga bersama..
Kenapa?
karena seluruh waktu kita akan kita lalui bersamanya,
makan bersama..
tidur bersama..
sedih bersama..
dan bahagia juga bersama..
coba lah kau tengok dirimu..
tanyakan padanya, tanyalah pada istrimu...apakah dirimu juga punya kekurangan?
Mungkin saja dy juga ternyata berperasaan sama dengan kita, ternyata banyak juga sikap kita yang kurang berkenan di hatinya...
Nah, kalaulah istrimu bisa bersabar atas mu, maka apakah pantas engkau bersikap sebaliknya?
tanyakan padanya, tanyalah pada istrimu...apakah dirimu juga punya kekurangan?
Mungkin saja dy juga ternyata berperasaan sama dengan kita, ternyata banyak juga sikap kita yang kurang berkenan di hatinya...
Nah, kalaulah istrimu bisa bersabar atas mu, maka apakah pantas engkau bersikap sebaliknya?
ingatlah sebuah nasehat Nabi...
“Berwasiatlah untuk para wanita karena sesungguhnya
wanita itu diciptakan dari tulang rusuk dan yang paling bengkok dari
bagian tulang rusuk adalah bagian atasnya.
Jika engkau ingin meluruskan tulang rusuk tersebut maka engkau akan mematahkannya, dan jika engkau membiarkannya maka ia akan tetap bengkok,
maka berwasiatlah untuk para wanita”
Jika engkau ingin meluruskan tulang rusuk tersebut maka engkau akan mematahkannya, dan jika engkau membiarkannya maka ia akan tetap bengkok,
maka berwasiatlah untuk para wanita”
(HR Al-Bukhari III/1212 no 3153 dan V/1987 no 4890 dari hadits Abu Hurairah)
wanita itu dari tulang rusukmu yang bengkok, kalau engkau bergaul dengan serba memaksa dan selalu menuntutnya apalagi disertai kata-kata yang kasar maka ibarat tulang rusuk, ia akan patah dan hancurlah pernikahan, kalau engkau diam saja maka dia tetap seperti itu....
lalu harus bagaimana?
lalu harus bagaimana?
jawabnya ...
sabar ...
sabar dan nasehati ia dengan lemah lembut..
sabar ...
sabar dan nasehati ia dengan lemah lembut..
5. Terus menuntut ilmu dan menghidupkan sunnah
Ajaklah istri dan anak2 untuk bersama menuntut ilmu karena kebaikan tidaklah diketahui melainkan dengan adanya ilmu.
Majelis ilmu penuh dengan barokah, insyaAlloh dengan ilmu yang semakin bertambah maka semakin baik juga rumah tangga kita.
Setelah mendapatkan ilmu, maka hidupkanlah sunnah, karena keluarga yang penuh dengan sunnah niscaya akan dinaungi dengan rahmat Alloh.
Majelis ilmu penuh dengan barokah, insyaAlloh dengan ilmu yang semakin bertambah maka semakin baik juga rumah tangga kita.
Setelah mendapatkan ilmu, maka hidupkanlah sunnah, karena keluarga yang penuh dengan sunnah niscaya akan dinaungi dengan rahmat Alloh.
Indah bukan jika kita bersama istri dan anak2 ramai2 menuntut ilmu dan beribadah bersama?
6. Sering memuji istri baik berdua maupun dihadapan dihadapan ibunya.
Inilah salah yang mungkin sering terlewatkan oleh para suami. Hal sepele tapi sangat bermakna bagi istri.. karena sesuai tabiatnya, wanita itu sangat senang bila dipuji.
Apalagi memujinya di hadapan kedua orang tuanya atau orang tua kita.
Sering kali para suami berkata baik untuk memuji orang lain, padahal istrinya adalah yang lebih berhak atas pujian kita..
pujilah ia, pujilah istrimu... bahkan jika ia sampai muntah dengan pujianmu... jangan pernah berhenti memujinya...
Apalagi memujinya di hadapan kedua orang tuanya atau orang tua kita.
Sering kali para suami berkata baik untuk memuji orang lain, padahal istrinya adalah yang lebih berhak atas pujian kita..
pujilah ia, pujilah istrimu... bahkan jika ia sampai muntah dengan pujianmu... jangan pernah berhenti memujinya...
7. Bersiap menghadapi badai rumah tangga
Memahami bahwa rumah tangga tentu akan dihadapkan oleh permasalahan, maka ingatkan dari sekarang untuk bersama2 menghadapi ujian yang sewaktu2 akan datang, serta apa yang harus dilakukan oleh seorang suami dan seorangan istri.
satu lagi, saling menasehatilah untuk bersabar dlm menghadapinya...
satu lagi, saling menasehatilah untuk bersabar dlm menghadapinya...
Tidak ada rumah tangga yang adem anyem, yang berbahagia tanpa Allah ujikan padanya. Renungilah bagaimana rumah tangga Nabi pun ada pertengkaran di dalamnya... maka siap2-siaplah karena pertengkaran itu bumbu dari pernikahan.
Kalau pertengkaran sampai membuat suami-istri enggan bertemu karena luapan emosi atau sebab lidah yang sudah kelu, maka tulislah surat untuknya... karena kadang tulisan bisa lebih menyentuh dari sebuah ucapan...
Kalau pertengkaran sampai membuat suami-istri enggan bertemu karena luapan emosi atau sebab lidah yang sudah kelu, maka tulislah surat untuknya... karena kadang tulisan bisa lebih menyentuh dari sebuah ucapan...
8. Mengetahui hal-hal yang disukai istri dan sering-sering memberi hadiah
Mengetahui hal-hal yg disukai istri dan hal-hal yg tidak disukai akan menjaga keharmonisan rumah tangga dan menjauhkan dari pertengkaran.
Mungkin, begitu banyak hal-hal yang disukai istri, tapi tak semuanya wajib untuk dipenuhi selama kemampuan kita terbatas dan selama hal itu tidak melanggar syariat.
Mungkin, begitu banyak hal-hal yang disukai istri, tapi tak semuanya wajib untuk dipenuhi selama kemampuan kita terbatas dan selama hal itu tidak melanggar syariat.
Banyak hal sederhana yang mungkin saja bisa lebih sering kita lakukan, dari pada mengharapkan sesuatu yang besar tapi sulit dilakukan...
Seandainya memenuhi keinginan dan kesukaannya amatlah sulit, maka minimal hindarkanlah diri dari hal-hal yang dibencinya, karena bisa jadi itulah salah satu kesukaannya... maksudnya, mungkin kesukaan istri simpel saja yaitu ketika suami tidak melakukan hal2 yang dibencinya..
Seandainya memenuhi keinginan dan kesukaannya amatlah sulit, maka minimal hindarkanlah diri dari hal-hal yang dibencinya, karena bisa jadi itulah salah satu kesukaannya... maksudnya, mungkin kesukaan istri simpel saja yaitu ketika suami tidak melakukan hal2 yang dibencinya..
"suami ga perlulah setiap hari pulang bawa sekeranjang mawar yang mahal, cukup berhenti ngomel istrinya kalau lupa buatin kopi.."
Di samping itu, sering-seringlah memberi hadiah karena akan menguatkan rasa cinta seorang istri pada suaminya...
“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling cinta mencintai”. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad dan lain-lain, dihasankan oleh Syaikh Al Albani )
Istri itu capek ya ikhwan... ngurus rumah, ngurus anak ..ngurus harta kita..
dia berikan semua untukmu, maka sebuah hadiah apalah artinya bagi mu..
tapi bagi dia? mungkin itu segalanya...
dia berikan semua untukmu, maka sebuah hadiah apalah artinya bagi mu..
tapi bagi dia? mungkin itu segalanya...
9. Menjaga komunikasi
Sering-seringlah berkomunikasi baik saat santai maupun di waktu sibuk sebisa mungkin. Karena komunikasi menandakan perhatian kita padanya.
Konon lebih dari 95% pertengkaran disebabkan kelalaian dan kesalahan dalam komunikasi (ini kata kakak ipar_hehe).
Istri itu, bakal seneng klo suaminya perhatian padanya... apalagi klo dicampur dengan gombalan..
nanti kalo sudah nikah, coba kau telepon istrimu atau SMS, bilang padanya...
Konon lebih dari 95% pertengkaran disebabkan kelalaian dan kesalahan dalam komunikasi (ini kata kakak ipar_hehe).
Istri itu, bakal seneng klo suaminya perhatian padanya... apalagi klo dicampur dengan gombalan..
nanti kalo sudah nikah, coba kau telepon istrimu atau SMS, bilang padanya...
Istriku... ana uhibbukafillah... aku kangeeeeen banget sama kamu....
ciee.. ciee..
10. Berdo'a
Berdo'a lah selalu supaya rumah tangganya tetap dalam naungan Alloh,
karena segala usaha hanya bisa kita ikhtiarkan, tapi semuanya tetap berada pada Alloh Aza wa Jalla.
karena segala usaha hanya bisa kita ikhtiarkan, tapi semuanya tetap berada pada Alloh Aza wa Jalla.
“Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ “.
(Al Mu’min : 60)
sekian...
wallahu'alam musta'an.........
Tulisan ini disusun dari ringkasan pengajian dan buku-buku seputar pernikahan serta novel-cerpen islami (based on true strory) , di antaranya Bekal Menuju Pernikahan, Nikah (buku saku), Risalah Nikah, Suamiku Dengarkan Curahan Hatiku, Buhul Cinta dan lain-lain.
Sebenarnya saya lah yang lebih membutuhkan nasehat daripada Bang Rahmat.. tapi saya tulis di sini sebagai nasehat buat saya, buat bang rahmat dan buat kita semua
semoga bermanfaat ... amiin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar